Rabu, 06 April 2016

Festival ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seni budaya. Seperti tari-taraian dari seluruh peserta dari kebupaten/kota di Jawa Timur,  Kepala Bidang Budaya Seni dan Perfilman Dra. Hartini, MM mengatakan maksud diadakannya acara ini adalah guna Melestarikan dan mengembangkan potensi seni budaya Jawa Timur;  Meningkatkan produktifitas, kreatifitas, dan kualitas para seniman di Jawa Timur; Mempromosikan keragaman dan keunggulan produk seni budaya Jawa Timur;  Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya dalam pengembangan kekinian;  Meningkatkan jalinan komunikasi, kerjasama dan tukar pengalaman sesama pelaku seni.

Ini adalah beberapa contoh tarian khas Jawa Timur yang di tampilakan di festival tersebut, Berikut beberapa nama-nama tari tradisional, diantaranya adalah:

=> Tari Kuda Lumping. Tari ini lahir sebagai simbolisasi, bahwa rakyat juga memiliki kemampuan (kedigdayaan), dalam menghadapi musuh ataupun melawan kekuatan elit kerajaan, yang memiliki bala tentara. Selain itu, tarian ini juga menghadirkan hiburan yang murah meriah namun fenomenal kepada rakyat banyak.



=>Tari Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan. Tari ini melibatkan sekurang-kurangnya sekitar 30 s.d. 45 penari. Tarian ini menggambarkan cerita istana raja milik ratu kerajaan Kediri. Dalam perjalanan dari kerajaan Bantarangin ke Kediri mengalahkan segerombolan harimau dan merak yang dipimpin oleh Singobarong. Penari utama memakai pakaian besar terbuat dari bulumerak dan memakai topeng kepala harimau. Berat topeng tersebut berkisar 40 sampai 50 kg dan didukung oleh sebuah tali yang digigit oleh gigi penari. Lainnyamemakaitopeng seperti setan.Tari reog ini berasal dari Ponorogo – Jawa Timur.
 
=>Tari Remong. Merupakan sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu. Tarian ini dikemas sebagai suatu gambaran keberanian seorang pangeran. Tari remong ini biasanya menggunakan irama gending jula-juli Suroboyo tropongan, kadang kadang diteruskan dengan walang kekek,gedong rancak, krucilan atau kreasi baru lainnya. Tari ini dapat ditarikan dengan gaya wanita atau gaya pria baik . Pada umumnya tari remong ini di tampilkan sebagai tari pembukaan dari seni ludruk atau wayang kulit jawa timuran. Penarinya menggunakan jenis kostum yaitu sawonggaling atau gaya surabaya yang terdiri dari bagian atas hitam yang menghadirkan pakaian abad 18,celana bludru hitam dengan hiasan emas dan batik, sedangkan dipinggangnya ada sebuah sabuk dan keris, dipaha kanan ada selendang menggantung sampai kemata kaki. Untuk penari perempuan memakai simpul (sanggul) di rambutnya.


=> Tari Jejer Gandrung.  Merupakan salah satu kebudayaan tradisional yang ada di daerah Kabupaten Banyuwangi. Jejer Gandrung itu sendiri, “Jejer” berarti ditampilkan sedangkan “Gandrung” adalah senang. Sehingga tari jejer gandrung ini merupakan tari yang ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu atau undangan yang berkunjung ke Banyuwangi,


Untuk memeriahkan dunia kesenian dan kebudyaan di Jawa Timur serta melestarikannya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur mengadakan kegiatan “ Festival Kesenian Jawa Timur tahun 2014”  yang dilaksanakan di Gedung Cak Durasim Taman Budaya genteng Kali Surabaya 29 April - 5 Mei 2014. Kegiatan ini tidak memerlukan biaya untuk menontonnya, dengan kata lain festival ini bisa d tonton siapa saja karna harga tiketnya gratis,

Tanggapan saya untuk diadakannya festival ini  sangat membantu melestarikan budaya Indonesia, alangkah lebih baiknya festival ini diselenggarakan setiap tahun, karena bukan hanya masyarakat Indonesia saja yang akan tertarik untuk melihat festival ini, tetapi masyarakat dari manca negara pun akan tertarik melihat kebudayaan Indonesia khususnya daerah Jawa Timur. Selain itu, perekonomian Indonesia pun akan meningkat dan bukan hanya itu saja daerah Pariwisata Indonesi pun akan menjadi pusat tujuan wisata untuk manca negara.

Sumber :